Proses… Banyak
proses yang harus dilalui dalam kehidupan kita. Sejak bayi, kanak-kanak ,
remaja hingga dewasa. Menjalani life span berarti menjalani berbagai
proses tahapan perkembagan . Yang seringkali terjadi adalah muncul masalah saat
proses transisi dari satu tahap ke tahap berikutnya. Perlu persiapan saat seseorang memasuki fase
berikutnya
Saat ini adalah
masa dimana anak-anak di tingkat akhir sekolah akan memasuki jenjang sekolah lebih tinggi. Dari TK ke
SD, dari SD ke SMP, dari SLTP ke SLTA , periode masa
transisi, masa peralihan ke jenjang lebih tinggi.
Secara umum
untuk persiapan ke fase selanjutnya memerlukan persiapan-persiapan terkait
aspek fisik- materi, kognitif ,
emosi dan sosial. Banyak orang tua yang sibuk mencarikan
“sekolah yang bagus” atau “sekolah unggulan” untuk anaknya. Tidak jarang
keinginan tersebut membuat orang tua meminta anakya melakukan tes di banyak
sekolah unggulan/favorit tersebut. Orang tua berpikir jika anaknya bersekolah
di sekolah unggulan sudah pasti anaknya akan menjadi unggul . Anggapan tersebut
tidak seluruhnya salah, dan tidak
seratus persen benar.
Lalu sekolah
seperti apakah yang baik dan benar untuk
anak-anak kita? Sekolah dengan peringkat tinggi? Sekolah yang mahal? Sekolah
dekat rumah ? sekolah dengan kurikulum mutakhir atau sekolah seperti apa?
Tidak bisa
dipungkiri saat ini banyak orang tua yang mengkhawatirkan masa depan anaknya
dan berpikir memilih sekolah yang tepat adalah solusi untuk meraih masa depan
gemilang. Sesungguhnya seberapa besar peranan sekolah terhadap kesuksesan masa
depan anak? Setara dengan peran rumah
dan keluarga ataukah lebih dari itu?
Pada dasarnya
penentu masa depan anak adalah “keluarga”; dimana keluarga adalah pembangun
pondasi kepribadian, keterampilan, kebiasaan hingga budaya. Sekolah adalah yang
membantu melanjutkan membangun semua hal tersebut. Jadi sekolah yang baik adalah sekolah yang
mampu meneruskan kebiasaan-kebiasaan baik di rumah; atau bahkan yang mampu
membangun berbagai kebiasaan baik yang baru.
Sekolah yang
tepat adalah yang sesuai atau cocok dengan kondisi anak. Karena itu menjadi
sangat penting bagi orang tua untuk mengenal anaknya dengan baik. Dari mulai
tingkat kecerdasan, gaya belajar, minat , kesehatan, hingga kematangan emosi
-sosialisasi. Memasukkan anak sekolah dengan usia yang lebih muda dari
sebayanya tidak selalu berbuah prestasi atau kebanggaan di kemudian hari.
Jika sekolah
yang baik adalah yang mampu membangun kebiasaan –kebiasan hidup yang baik dan
benar, maka sekolah yang tepat adalah sekolah yang mengembangkan
kebiasaan-kebiasaan yang baik sesuai dengan usia perkembangan dan potensi anak
didiknya.
Mencari yang
terbaik itu adalah ikhtiar yang harus dilakukan. Menentukan yang terbaik untuk
anak atas dasar obsesi orang tua bukanlah hal yang bijaksana; karena boleh jadi
bukan kesuksesan dan kebahagiaan yang akan diperoleh melainkan tekanan yang
berkepanjangan pada diri anak.
Setiap manusia
menjalani rangkaian fase kehidupan. Melaluinya secara natural dan terarah akan
membuat seseorang melalui tiap fase dengan baik. Tiap fase bukan tanpa
tantangan. Namun tantangan di tiap fase yang dijalani oleh individu semestinya
menjadikannya lebih matang, dewasa bukan “menderita”. Tekanan yang besar dan berkepanjanan dari lingkungan bisa
membuat seseorang menjalani fase kehidupannya tidak natural. Membuatnya tidak
bisa menikmati fase kehidupannya dengan baik.
Kondisi tersebut jika berkepanjangan akan menimbulkan stress berlebihan yang
tentu saja membuat tidak nyaman. Disadari atau tidak stress yang berkepanjangan
akan menimbulkan depresi. Naudzubillah min dzalik.
Mari selamatkan
putra-putri kita dengan mengenal mereka lebih baik, melimpahkan kasih sayang
lebih banyak. Memberikan apa yang mereka butuhkan untuk menjalani tahapan perkembangan dengan
baik. Ingatlah, apa yang kita inginkan
atau anak inginkan tidak selalu sama dengan apa yang mereka butuhkan untuk
kehidupannya di masa depan. Semoga Allah selalu menuntun kita semua menuju arah
dan kehidupan yang lebih baik. Aamiin..
Penulis : Lely Latifah, Psi
Litbang Yayasan IQRO’ Bekasi