Aku Adalah Seorang Guru Biasa Tak Ada Kelebihan yang Perlu Dibanggakan dari Diriku
Mengajar bagi diriku adalah mentransformasikan nilai-nilai ilmu pengetahuan kepada seluruh murid, di sana aku harus tampil all-out. Tanggung jawab sebagai seorang pengajar membuat diri harus terus belajar dan belajar. Walau pada kenyataannya tidak seperti yang dibayangkan. Tatkala ada siswa yang mengalami kesulitan atau terkendala dalam belajar di sana tantangan sesungguhnya bagi diriku untuk memberikan yang terbaik. Jangan pernah hadirkan rasa letih atau lelah saat berada di depan kelas, karena mereka membutuhkan kita dalam belajar. Ada kesenangan dan kebahagiaan membuncah dalam diri bila tantangan yang ada berhasil diselesaikan.
Mendidik bagi diriku adalah menanamkan akhlak, etos hidup dan tanggungjawab. Penting bagiku mereka faham semua nilai-nilai yang kelak menjadi konsep hidup. Memberikan contoh terbaik walau sejatinya diri ini tidak lebih baik, sudah sepatutnya untuk selalu menjadi lebih baik. Mereka butuh figur yang bisa disadur dalam keseharian. Tidaklah mudah memang, namun demikian memberi pupuk sedari dini jikalau rutin maka akan berbuah manis.
Bagiku ….. mengajar dan mendidik laksana darah yang mengalir dalam tubuh, ia selaras dan harmonis. Totalitas dan profesionalitas menyatu dalam gerak langkah.
Bu Muti…… Bu Muti masih kenal saya…..? Kamu siapa ? Lama berfikir, ternyata dia adalah salah satu murid saya dulu di SDIT IQRO”. Kini dia telah tumbuh lebih dari gurunya ini. Satu waktu dalam perjalanan umroh yang saya lakukan, tidak dinyana pembimbingnya adalah murid yang dulu begitu menguras waktu saya saat mengajar. Dia sudah melanglang buana, sementara saya masih disini sebagai guru yang biasa saja.
Sebagai manusia normal bangga dan senang manakala ada murid yang masih mengenal gurunya, walau waktu telah lama memisahkan. Rasanya diri ini telah berhasil dalam mengajar dan mendidik. Sejatinya seorang guru tidak membutuhkan semua itu, dia hanya dituntut untuk mengantarkan anak didiknya melewati masa belajar dengan baik tidak lebih. Biarlah semua lelah ini bernilai ibadah dihadapan Allah azza wa jalla yang kelak memberatkan timbangan kebaikan.
Tetaplah semangat wahai Guru, tugasmu mulia tidak banyak orang mampu melakukannya.
PondokGede 10 Nopember 2021, 5 Rabiul Akhir 1443 H
Mutiah Madani,S.Pd.I
( Mengajar di SDIT IQRO sejak 1997 – sekarang)