Sekolah, memang telah menjadi rumah kedua bagi saya. Keluarga kedua, dengan anak-anak yang silih berganti mewarnai kehidupan saya. Kelas sudah menjadi ruangan yang istimewa setiap hari. Canda-tawa murid-murid membuat hidup ini lebih berwarna. Sebagai guru memang sangat menyenangkan. Berasa awet muda karena setiap hari bermain sama anak-anak. Tapi jangan salah, ketika mengajar pun kita tetap merancang hal apa yang akan dilakukan sehingga kelas menjadi menyenangkan dan anak-anak tertarik untuk belajar setiap hari. Tidak serta merta tanpa persiapan dan apa adanya. Hal itu akan membuat suasana belajar yang tidak terarah. Kalau sudah begitu, tujuan belajar pun tidak akan tercapai optimal. Nah, di sini saya akan tuliskan 9 hal yang wajib dilakukan saat mengajar agar pembelajaran dapat berjalan untuk mencapai hasil optimal.
Sembilan hal yang wajib dilakukan saat mengajar, dimulai dari hal yang paling sederhana. Pertama, menyapa mereka dengan senyuman paling menawan saat memasuki kelas. Hal ini menjadi sesuatu yang harus kulakukan setiap memasuki kelas. Mengapa? Karena anak-anak akan merasa lebih hangat dengan kita. Mereka akan memahami bahwa guru mereka adalah orang yang bersahabat. Sehingga mereka akan merasa nyaman berada di dekat kita.
Kedua adalah pembiasaan bertanya kabar. Di sini anak-anak akan terbiasa peduli dengan keadaan temannya. Jika ada yang sakit atau terkena musibah, maka kita akan bersama-sama mendoakan. Merasakan bagaimana kondisi temannya, sehingga menjadikan setiap hal yang ada hari ini adalah sebuah anugerah yang harus disyukuri.
Ketiga, selalu memulainya dengan berdoa. Doa adalah kekuatan untuk memudahkan pemahaman dalam mencari ilmu. Juga agar anak mengerti bahwa segala sesuatu tidak bisa berjalan sendiri. Ada Tuhan (Allah SWT) yang berkuasa. Maka ilmu yang mereka peroleh tidak serta-merta dapat mereka pahami kecuali atas izin Allah SWT.
Keempat, berusaha memulai pembelajaran dengan Apersepsi yang berkaitan dengan materi belajar. Sederhana saja, yang penting anak-anak menjadi bersemangat untuk belajar hari itu. Apersepsi ini bisa dilakukan dengan ice breaking. Pasti seru anak-anak melakukannya. Kadang, jika suasana kelas mulai membosankan atau anak-anak tidak bersemangat. Maka melakukan ice breaking dapat mencairkan suasana kembali. Contohnya dengan mengajak mereka tepuk semangat.
Kelima adalah ketika memulai pembelajaran, sebaiknya kita sampaikan terlebih dahulu apa tujuannya. Agar anak-anak paham, mengapa belajar matematika? Mengapa harus mengerti IPA? Kasih pemahaman bahwa ilmu tidak berhenti di sekolah. Kehidupan membutuhkan ilmu. Jika meraka sudah paham, pasti dengan senang hati mereka akan belajar. Jika sudah begini, ilmu apapun akan mudah kita transfer kepada mereka.
Keenam adalah penyampaian materi. Tentu hal yang paling diingat adalah kemampuan mereka tidak sama. Ada anak dengan sekali disampaikan langsung paham. Ada anak yang butuh waktu lebih lama untuk paham. Maka gunakan metode yang mendunia ke anak-anak. Berusaha menyampaikan dengan bahasa mereka. Juga memulai dari materi dari tingkat mudah-sedang-sulit. Tak lupa gunakan media agar lebih menarik dan mudah memahami.
Ketujuh, mengaktifkan seluruh siswa dalam kelas. Bagaimana caranya? yaitu memberi tugas bagi murid yang pandai menjadi tutor teman sebaya. Ternyata hal ini berdampak besar bagi kesuksesan kelas. Murid yang pandai menjadi senang karena mendapat kesempatan mengajarkan kepada kawan. Materi yang mereka dapat pun semakin melekat. Hal utama juga mereka dapat yaitu kepedulian. Murid yang kurang atau belum paham pun akan tidak merasa sungkan untuk bertanya kepada temannya sendiri. Dan tentunya bahasa penyampaiannya lebih mudah dicerna.
Kedelapan, berkeliling kelas. Jadilah guru yang senang bergerak. Artinya, tidak hanya duduk di tempat. Memberi soal dan mendiamkan muridnya. Biasakan berkeliling, melihat mereka lebih dekat. Menanyakan apa masalahnya? Apakah sudah memahami materi? Dan juga melihat sampai sejauh mana pemahaman mereka. Di sini anak-anak akan merasa berarti karena merasa gurunya peduli akan keberadaannya.
Hal kesembilan yang wajib dalam mengajar adalah memberikan reward dan punishment. Reward adalah hadiah atas prestasi mereka. Ini sangat penting untuk memupuk semangat belajar mereka. Bisa dalam bentuk paling sederhana, yaitu pujian. Memberikan bintang prestasi atau sekedar makanan ringan. Sedangkan punishment adalah sebuah hukuman untuk menegakkan aturan. Dimana hukuman ini diberikan dalam bentuk yang mendidik. Seperti membersihkan kelas, memungut sampah di halaman dan sebagainya. Dengan harapan murid dapat lebih bertanggung jawab akan tugas dan kewajibannya.
Itulah sembilan hal yang wajib dilakukan saat mengajar dan diterapkan setiap hari. Sebelum, selama dan setelah kegiatan belajar. Membuat kelas belajar dalam suasana menyenangkan dan terarah. Apa yang kita lakukan dengan sebaik-baiknya dan terencana, akan membuahkan hasil kelak. Dan usaha yang baik tidak akan pernah menipu hasil.
***
BIODATA
Suci Yulianty, lulusan S2 MIPA ini dilahirkan di Jakarta. Guru kelas 6 SDIT IQRO’ yang memiliki hobi menulis sejak kecil. Sudah 32 buku antologi cerpen, puisi dan cerita anak yang ia terbitkan. Dan 3 buku solo berjudul “Misteri Sepatu Biru” (kumpulan cerita anak), “Ayuna Sakit Gigi” (Picbook), dan “Menapak Jejak Desember” (kumpulan cerpen). Namun ia tetap semangat dalam mencari ilmu kepenulisan untuk menambah wawasan dan pengalamannya. Tergabung dalam Anggota Forum Lingkar Pena (FLP) Bekasi dan guru menulis. Bisa disapa melalui IG: hazwa13